Minggu, 29 Mei 2011

Bertukar Informasi dan Menambah Relasi

Seorang pengusaha sukses pernah ditanyai wartawan tentang kunci suksesnya dalam berbisnis. Sang pengusaha cuma menjawab, “Yang membuat saya menjadi seperti sekarang ini hanya dua hal, yaitu informasi dan relasi.” Rupanya kunci suksesnya adalah informasi dan relasi. Kedua hal tersebut adalah ujung tombak majunya sebuah bisnis. Mereka yang sukses adalah yang memiliki akses terhadap informasi, dan yang mampu membina hubungan baik dengan relasi. Tidak ada pengusaha yang akan sukses tanpa memiliki informasi dan relasi.

Dalam era globalisasi ini, orang yang menguasai informasi adalah orang yang berkuasa. Tidak ada yang bisa hidup tanpa akses terhadap informasi. Begitu pula dengan para pebisnis atau pengusaha. Mereka membutuhkan informasi, seperti
tanaman memerlukan air. Bayangkan jika Anda menjadi seorang pengusaha minuman air isi ulang dan tidak tahu mengenai pentingnya kehigienisan air minum. Mengisi air minum secara serampangan sehingga banyak bakteri yang berkembang dalam produk Anda. Akibatnya, bisa-bisa para pelanggan Anda berpaling ke kompetitor Anda.

Contoh lainnya, Anda membuka usaha distro. Pastilah Anda memerlukan banyak sekali informasi mengenai gaya pakaian (fashion) yang berkembang dan yang sedang digemari anak muda. Atau jika Anda ingin mengembangkan usaha dengan menambahkan modal melalui pinjaman kredit bank. Yang Anda lakukan pertama kali pastinya mencari informasi sebanyak mungkin tentang produk-produk pinjaman dari berbagai bank, baru kemudian Anda akan memutuskan mana yang paling menguntungkan buat Anda. ltulah berbagai ilustrasi yang menggambarkan betapa informasi menjadi elemen vital bagi Anda.
Ada beragam cara untuk mendapatkan informasi:

1. Membaca
Pentingnya membaca sudah dijelaskan di atas. Jika Anda pergi ke toko buku, Anda bisa mendapatkan banyak sekali kategori buku. Anda bisa mendapatkan apa pun informasi yang Anda cari. Yang perlu diingat, sumber bacaan tidak hanya buku. Masih banyak sumber yang jika dibaca dapat menambah informasi, seperti koran, majalah, tabloid, atau bahkan buku telepon alias yellow pages.

Kemajuan teknologi semakin mem permudah Anda untuk mendapatkan informasi apa pun yang Anda cari. Cukup mengetik kata kunci pada mesin pencari (search engine), Anda akan mendapatkan ribuan atau bahkan sampai jutaan data. Dahsyatnya lagi, semuanya terjadi hanya dalam hitungan detik. Luar biasa sekali, bukan?

2. Berdiskusi
Berdiskusi juga cara ampuh untuk bertukar informasi. Jika Anda ingin membuka bisnis katering, bakso, atau bahkan barber shop, diskusikan dulu dengan orang lain. Yang paling terdekat tentunya adalah keluarga. Jangan anggap remeh orang-orang sekitar Anda. Siapa tahu mereka memiliki ide brilian untuk membantu memulai dan mengembangkan bisnis Anda. Suami/istri, anak, atau saudara bisa Anda jadikan teman untuk berdiskusi.

Dari berbagai diskusi, setidaknya Anda akan mendapat prespektif baru yang bisa jadi akan membuka cakrawala berpikir Anda. Semakin banyak orang yang Anda ajak diskusi akan semakin baik. Bukankah dua kepala lebih baik daripada satu kepala? Dengan berdiskusi, Anda dapat mempererat hubungan yang selama ini sudah terjalin.

3. Bertanya kepada pakarnya
Bapak Jaya memutuskan mengajukan pensiun dini pada perusahaannya setelah 25 tahun bekerja. Rencananya ia ingin banting stir menjadi pengusaha. Tanaman hias yang selama ini hanya menjadi hobi, ingin ia tingkatkan lagi menjadi sarana mencari uang.

Ada dua hal yang bisa kita tarik sebagai kesimpulan. Pertama, Bapak Jaya tergolong orang pemberani yang tidak takut untuk mengambil risiko. Tapi yang tidak bisa dipungkiri adalah is masih belum punya pengalaman apa pun dalam dunia bisnis. Selain itu, ia juga tidak memiljkj kenalan seorang pakar atau pengusaha sukses untuk dijadikan sebagai guru.

Jika Anda tidak mempunyai kenalan pebisnis, itu bukanlah suatu halangan. Anda bisa bertanya melalui forum di surat kabar atau majalah, atau bergabung dengan milis-milis pengusaha. Di sana Anda bisa bertanya atau setidaknya sharing atau berbagi pengalaman dan informasi dengan sesama pengusaha atau pebisnis.

Selain informasi, yang menjadi ujung tombak dalam dunia bisnis adalah relasi. Coba Anda sebutkan bisnis apa yang tidak memerlukan relasi? Tentu saja tidak ada, karena setiap bisnis memerlukan relasi. Jadi jangan berpikiran bahwa bisnis Anda bisa berjalan lancar kalau Anda tidak memiliki relasi. Seseorang yang sukses dalam bisnis multi level marketing bisa meraup hingga ratusan juta rupiah. Tentunya yang membuat dirinya bisa sukses seperti itu adalah kuatnya jaringan relasi.

Relasi secara harfiah berarti teman, rekan, partner, atau mitra. Mengapa dalam bisnis, relasi itu penting? Jawabannya karena Anda memerlukan relasi dalam semua aspek bisnis. Bayangkan saja jika Anda tidak memiliki relasi untuk membantu Anda dalam membuat produk, memasarkan produk, ataupun orang-orang yang akan membeli produk Anda.

Jika Anda akan merencanakan merintis sebuah usaha, ada baiknya Anda memulai menjaring relasi mulai dari sekarang. Jangan menanti sampai Anda telah secara resmi memulai bisnis hingga garis ini. Ingatlah selalu, bisnis Anda tidak dapat bertahan tanpa mereka. Konsumen juga bisa sekaligus untuk mengembangkan jaringan atau network.  Berbagai cara untuk menambah relasi, di antaranya:

1. Bersikap ramah
Orang yang ramah biasanya memiliki banyak teman. Dan prang sukses biasanya adalah mereka yang pandai dalam bergaul sehingga memiliki banyak teman. Banyak teman berarti banyak pula relasi untuk bisnis. Jadi, mulai saat ini cobalah bersikap ramah pada setiap orang yang Anda tem ui. Tirulah sikap sales promotion boy/girl, tapi jangan berlebihan. Yang perlu diingat, Anda hanya sedang mencoba bersikap ramah untuk menam bah relasi.

2. Berpikiran terbuka
Informasi bagi seorang pengusaha adalah hal utama. Nah, bagaimana informasi itu bisa diserap jika sang pengusaha tidak berpikiran terbuka dan peka terhadap kemajuan jaman. Seorang pedagang es buah sekali pun harus memiliki sifat seperti ini. Contohnya, di sebuah kompleks perumahan ada dua pedagang es. Yang satunya mengemas produknya biasa saja tanpa ada sesuatu spesial. Esnya hanya dibungkus dengan plastik seperti es-es pada urn umnya. Menurut si pedagang, kalau es plastik memang begitu kemasannya. Lain halnya dengan pedagang satunya lagi. la adalah seorang yang berpikiran terbuka. Suatu kali ada seorang konsumennya yang memberi saran. Menurut si konsumen, es akan lebih laku lagi jika dikemas dengan sesuatu yang beda. Si penjual mencoba saran tersebut. Akhirnya, pedagang yang berpikiran terbuka itu memperoleh keuntungan yang lebih besar daripada kompetitornya.
3. Senyum
Senyum adalah kegiatan kecil yang sering dianggap remeh oleh orang-orang. Bukan cuma mereka yang terjun dalam bidang pemasaran, tapi juga bagi Anda yang ingin mencari rekan bisnis.
4. Berkomunikasi dengan sebanyak mungkin orang
Menurut ilmu komunikasi, semakin banyak orang yang Anda temui, maka akan semakin banyak pula ide-ide Anda yang akan masuk ke pikiran orang lain. Tentunya ini berpengaruh positif jika Anda dalam posisi yang membutuhkan banyak relasi untuk melangsungkan bisnis Anda.

5. Jangan menganggap remeh orang
Sering kali tanpa disadari kita menganggap remeh orang lain. Bisanya ini terjadi ketika kita melihat penampilan orang tersebut. Padahal, kadang-kadang penampilan orang bisa menipu. Perihal penampilan ini, contoh, pengusaha Bob Sadino pernah mengalami pengalaman yang unik. Suatu kali, is yang menjabat komisaris perusahaan bertandang ke kantornya dengan bercelana pendek. Sesampainya di sana, satpam yang bertugas di depan menegur dan melarangnya masuk. la tidak tahu kalau sedang berhadapan dengan big bos-nya! Setelah tahu apa yang terjadi, barulah si satpam tadi tertunduk malu dan meminta maaf.

Kesimpulannya, Anda tidak dapat mengangap remeh orang lain. Hargailah setiap orang yang Anda temui, siapa tahu orang yang Anda temui itu nantinya akan banyak membantu dalam bisnis Anda.
Setelah menjaring relasi, langkah berikutnya adalah mempertahankan relasi. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan jika Anda ingin mempertahankan relasi yang telah terjalin.

1. Keep contact
Di zaman serba canggih sekarang ini, tidak ada alasan bagi Anda untuk tidak menjalin komunikasi dengan relasi Anda. Bila ada peristiwa-peristiwa besar, seperti hari raya, tahun baru, atau acara pernikahan sem patkantah untuk datang atau sekadar mengucapkan selamat. Percayalah, ini trik ampuh untuk menjaga hubungan dengan relasi Anda.

2. Tanggung jawab
Siapa yang tidak suka dengan orang yang bertanggung jawab. Usahakanlah dalam jaringan networking yang Anda bina selalu berlandaskan atas rasa tanggung jawab. Bila Anda mengadakan meeting dengan para relasi, jangan sampai datang terlam bat. Karena datang terlam bat mencerminkan orang yang kurang bertanggung jawab.

3. Kepercayaan
Beberapa tahun yang lalu, kita dihebohkan dengan kasus penipuan berkedok arisan. Seorang yang dipercaya memegang iuran arisan ternyata hilang membawa taxi uang yang banyak. Sebetulnya, orang tersebut sudah mendapat kepercayaan dari banyak orang untuk memegang uang bersama. Pastilah orang tersebut memiliki jaringan relasi yang cukup baik. Hanya saja, is tidak menyalahgunakan kepercayaan orang lain demi kepentingan pribadi.

Di dalam dunia bisnis, kepercayaan adalah kata kuncinya. Sekali saja Anda menyalahgunakan kepercayaan, maka bisa-bisa Anda tidak dipercaya lagi oleh para relasi. Bukan tidak mungkin, Anda tidak akan bisa berbisnis di bidang itu lagi. Pasalnya nama Anda terkenal sebagai orang yang tidak bisa dipercaya. Kalau sudah begini, Anda yang akan repot sendiri. Sekitar 90% dari kegagalan bisnis kewirausahaan disebabkan oleh kelemahan kepemimpinan dan pengetolaan usaha. Muaranya terletak pada tidak cukupnya pengetahuan. Hal itu yang kelihatannya menjebak banyak wirausahawan. Mereka rata-rata orang yang berbakat dan cerdas. Hanya saja, karena mereka merasa sudah cukup tahu, dan mengabaikan perlunya menambah informasi dan relasi.
Berikut contoh yang menggambarkan betapa informasi dan relasi adalah pilar utama dalam dunia bisnis. Seorang pelajar SMA yang hobi komputer bercita-cita untuk memiliki usaha warnet. Dengan demikian, is telah memiliki modal utama berupa citacita. Namun tidak boleh hanya berhenti pada angan-angan saja. Lakukanlah langkah nyata untuk mencapai keinginan tersebut.

Mengingat pengalaman dan modal yang dimilikinya masih not, langkah pertama yang paling awal adalah bekerja di sebuah warnet. Bekerjalah dengan baik, seolah warnet itu milik Anda sendiri. Jalin hubungan yang baik, dengan pemilik usaha maupun para petanggan. Setelah itu, si anak tadi tentunya sudah memiliki gambaran bagaimana memanaj sebuah warnet, network yang luas dengan para pengusaha warnet lainnya, dan pelanggan yang setia.

Kalau sudah begitu, is berarti memiliki modal dan prasyarat yang cukup untuk membuka usaha warnet pribadi. Ingatlah bahwa uang bukan modal utama, yang penting adalah cita-cita. Tapi cita-cita tetap akan menjadi mimpi tanpa ada tindakan nyata. Jadi tugas Anda hanya dua, yakni bermimpi dan lekas bangun untuk mewujudkan mimpi Anda.

Pustaka
Menjadi Pengusaha Setelah di-PHK Oleh Putri Nurnitasari, Tantrina Aprianita, & Sofiyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar