Minggu, 29 Mei 2011

Penderita Kanker Tidak Masalah untuk Berpuasa

Ternyata, tidak ada masalah bagi penderita kanker untuk menjalankan ibadah puasa. Bahkan, dalam stadium tertentu, puasa justru dianjurkan untuk pemulihan penyakitnya. Demikian ungkapan dr. Nurwati, Sp.Ok. menanggapi permasalahan boleh tidaknya seorang penderita kanker untuk berpuasa pada bulan Ramadhan.

Menurut dokter yang sehari-hari bertugas di rumah sakit Darmais, Jakarta, bahwa pasien kanker boleh menjalankan ibadah puasa asalkan telah menjalani pengobatan dan tidak dalam keadaan di-radioterapi. “Itu bisa akan mengganggu keselamatan jiwanya bila nekat berpuasa,” ujarnya.

Seorang penderita kanker yang masih dalam tahap pengobatan, pasti akan merasa
mual-mual dan sering muntah. Keadaan demikian jika setiap saat tidak diberi makanan, penyakitnya akan bertambah. Terlebih apabila pasien tersebut dalam stadium yang membahayakan maka disarankan tidak perlu berpuasa. Kanker adalah sejenis penyakit yang baru diketahui begitu penyakit penderita sudah parah. Menurut Nurwati, kanker bisa menyerang siapa saja, baik laki-laki, perempuan, dewasa, maupun anak-anak. Bahkan, hasil sebuah survei di AS baru-baru ini, 1 dari 100 pasien rumah sakit berisiko terkena kanker.

Dikatakannya, gejala sakit kanker mirip dengan sakit flu biasa. Selain penderita mengalami pusing-pusing, yang perlu diwaspadai adalah sering mual bahkan disertai muntah-muntah dan badan lemas. “Jika salah satu keluarga terdapat tanda-tanda tersebut, segeralah berobat ke dokter untuk mencari tahu apa penyakitnya,” tegasnya. “Karena sulit diketahui inilah,” sambung Nurwati, “orang sering tidak mengira jika dirinya terkena kanker.” Kanker pada laki-laki sebagian besar menyerang usus besar dan prostat. Sementara pada perempuan, daerah penyerangannya ada di bagian rahim dan payudara. “Disarankan agar kita merawat organ itu” tambahnya. Menurut Nurwati, pada dasarnya orang berpuasa bergantung dari kekuatan fisik tubuh dan kebiasaannya seriap hari. Jika setiap hari makan secara teratur, mungkin berpuasa justru tidak ada masalah, kendati mereka dalam keadaan mempunyai penyakit kanker stadium apa pun. Kata dia, ‘Akan berat jika mereka makannya tidak teratur.”

“Orang punya kecenderungan untuk sering “ngemil, makan tertentu dengan intensitas terlalu sering,” tandasnya. “Namun, bagi mereka yang menderita kanker, terutama jika telah mencapai stadium berat,” kata Nurwati, ” rasa mual untuk tetap terus makan selalu menghantui.” Terlebih, setelah dokter memberikan pengobatan. “Sangat tidak mungkin pasien berpuasa karena sang dokter pun akan memberikan obat setiap enam jam sekali untuk diminum,” katanya.

Dijelaskan Nurwati bahwa puasa sangat aman bagi penderita kanker yang masih berstadium rendah yang belum bisa diketahui. “Mereka yang berpuasa,” katanya, “justru akan menghilangkan rasa mual akibat mengonsumsi makanan dengan jarak lebih dari 10 jam. Malah dengan berpuasa, rasa sakit akibat kankernya sedikit terkurangi,” ujar Nurwati.

Lalu, apa makanan yang cocok bagi penderita kanker yang berpuasa? Nurwati berpendapat, “Sama dengan orang sehat biasa.” Pada dasarnya, berpuasa harus mengandung makanan seimbang. Selain nasi atau roti, daging, sayur-sayuran, dan menambah buah-buahan, sangat baik untuk menjaga stamina tubuh agar tetap bugar.

Pustaka
Puasa Sebagai Terapi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar